Minggu, 25 Maret 2018

MENANTI GERHANA




PINTEREST.COM


SELINGKUH

Pada suatu kesempatan di penghujung bulan Desember
Aku menemuimu di menara tua pelabuhan kota Sumenep

Kutebar segala mantra juga teluh
Kulukis angkasa dengan pelangi
Lalu kupenuhi langit kota dengan merpati

Jangan resah, teguhkan hati
Bahwa selingkuh itu indah
Percayalah! Aku bisa mengendalikan cuaca
Angin tak akan mampu menebar kata kepada jantanmu

Percayalah! Selingkuh itu indah sayang
Lebih indah dari pernikahan yang retak

Sumenep. 29 April 2017


JARAK

Jarak yang menganga antara Madura dan Roma
Meniupku pada pusaran rindu yang haha hihi

Aku masih seperti dahulu
Masih menunggu pagi di pertigaan jalan arya wiraraja
Masih juga membeli sebungkus kentucky kesukaanmu

Lalu bila ada waktu luang
Kusempatkan mendatangi gereja
Kusebut namamu di depan Tuhan

Amandaku sayang,
Jika saja kau tidak mati dahulu
Maka tentu sudah kujengkali
Jarak anatara Madura dan Roma

Sumenep, 28 April 2017



CERMIN

Dik! Aku bercermin di setiap malam
Sembari memanggil namamu hingga serak.

Sumenep, 28 April 2017

 

KUANTUM

Mauku itu sederhana Adinda
Kita berienkarnasi menjadi kuantum
Satuan terkecil atom yang tak dapat dipisah


Tapi langit berkata lain
Ternyata kita adalah uap panas dan uap dingin
Suhu menjadikan kita berjauhan

Kamu naik ke langit
Aku turun menuju bumi


Adinda,
Semesta telah menghempaskan kita
Sekarang kita berjauhan
Dan hanya akan berpapasan
Sekali di saat musim hujan

Sumenep, 28 April 2017


MENANTI GERHANA

Menanti gerhana itu luka
Singgah sebentar lalu pergi berhari-hari
Bila sayang tak seberat bumi
Mana mungkin luka bisa dibawa berlari

Hati terkadang menjadi ilalang
Mengikuti mata angin ke setiap penjuru
Bila prahara datang laksana perang
Hati kian sunyi tersudut di antara sepi

Bukan terkadang atau andaikata
Tapi memang sudah realita
Bahwa seorang pecinta dirancang untuk terluka

Malang, 21 April 2017




SAJAK LILY PUTIH

Bilamana umur adalah angka
Maka ia pasti dan tak terhingga
Tapi manusia laksana ranting, menua.
Cahaya saja memudar
Apalagi petang?
Gemerlap terkadang ilusi
Apa lagi janji dan rencana?
Semua berupa goda
Manis tapi mematikan

Selamat menua untuk manusia yang dirancang binasa
Selamat merayakan hari kematian dan tenanglah di Nirwana
Sajak ini dari lily putih yang murung di pemakaman pagi tadi.

Malang, 22 April 2017


PRIMADONA

Dengan gula atau pun tidak
Kopi selalu menemukan cara untuk menjadi primadona

Aku curiga!
Kopi memang sengaja dirancang untuk melengkapi sepotong hati yang terluka.

Malang, 24 Maret 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

anwar photo 1_zpsluuuzr7y.png  photo 4_zpslz4lcvhl.png  photo 5_zpsdg2pys8h.png  photo 10_zpsypsudbcm.png  photo 6_zpsewjebclw.png  photo 11_zpswfyhpyxi.png  photo 3_zpskjh4vsz8.png

recent posts

Flickr