Senin, 02 April 2018

Membayangkan Tubuhmu

pinterest.com


KENCING
Hari ini aku makan tiga kali
Hari ini aku minum dua kali
Hari ini aku kencing cuma sekali

Aku senang
Aku puas

Kencingku meroket, melesat menembus batas
Begitu selesai kencing, aku pura-pura pingsan

Aku lupa diri
Aku pura-pura lupa kepada diri
Ternyata, aku lebih pesing dari pada kencing

Aku kepingin kencing
Aku akan kencing
Aku kencing lagi
Aku kencing di mana-mana
Aku kencing di alun-alun kota
Di ruang pengadilan, di gedung depe-R, dan gedung-gedung pencitraan

Aku kencing
Aku kencing

Aku kencing sebelum kencing itu dilarang
Sebelum kencing itu dianggap subvertif
Sebelum kencing itu dianggap penista agama
Sebelum kencing itu difatwa dan dijebloskan penjara
Aku kencing di dalam penjara

Pagi. 15.11.17

CINTA YANG TELAH KIAMAT
Ingat-ingatlah aku
Ingatlah aku

Kheyoook!!!

Sebelum kasihku menjadi ludah
Menjadi liur
Menjadi tidur
Tidur
Tidur
Tidur

Mati

Kenang-kenanglah aku
Kenanglah aku

Sebelum cintaku menjadi lacur
Menjadi riuh
Menjadi dengkur
Menjadi guntur
Menjadi peluru
Menjadi tembak

Dor!
Door!!
Dooor!!!

Zs;8#7®dhdiqwig
RItemsdbiadabjbdβ¥™¥µ
MLfasfqsFuckahvsksatembaaakdudoorrrrr!

Cintaku telah kiamat
Kiamat
Kiamat
Kiamat
Tamat

Aku berkata kasih
Kau pelintir rusuh
Aku berkata cinta
Kau pelintir penista
Aku berkata lapar
Kau sebut aku makar

Untukmu.
Tak ada lagi dongeng sebelum tidur
Tak ada lagi lamunan pangeran dan sinderella
Tak ada lagi kisah seribu satu malam di negeri peluru
Tak ada lagi lilin sunyi di sudut-sudut kamar
Tak ada lagi

Di hatiku. Kamu sudah kiamat
Khyeoook!! Khoook!!!
Aku meludah
Aku meludah
Aku meludah

Aku turun ke jalan-jalan
Aku naik ke gunung-gunung
Meludah
Meludah
Meludah

Kheyooooook!
Ludahku menjadi hujan
Menjadi banjir
Menjadi macet
Menjadi ribut

Kheyoook!
Ayo meludah
Mari meludah

Malam, 17.11.17


KOSONG
Yang telah pergi
Yang telah datang
Yang telah pergi
Yang telah datang

Menghilang!

Jangan pergi
Jangan pergi
Tunggu aku
Tunggulah aku!

Aku masih di wese
Aku masih cebokan
Aku masih mandi
Aku telanjang

Yang telah pergi
Jangan kembali
Yang telah datang
Jangan menghilang

Mari ke sini. Mendekatlah!
Perhatikan!

Aku sedang memanen-memupuk bulu kemaluan
Suburlah buluku tersayang
Suburlah negeriku tercinta, terkasih, terlaknat, terkutuk, terkorup, tersapi, terbabi, terdakwa, terdewa, tertawa, tertawa, tertawa.. hahaha...hahaha..haha....

Diam!

Pergi kau!
Pergi!
Jangan pergi!
Eh, pergi saja

Menghilang
Menghilang
Menghilang

Kosong

15.11.17


KETIKA MALAM MENGUAP
Malam pun jatuh
Kenangan tiba-tiba datang secepat cahaya
Menggelinding dari cinta ke cinta
Dari rupa ke rupa
Dari kelamin ke kelamin

Suatu keanehan bagiku untuk hidup dalam bayang-bayang ingin tahu
Bayang-bayang yang membuat hatiku dingin seperti sisa-sisa hujan di atas ranjang mereka.

Mereka yang telah datang, pergi lalu menghilang
Mereka yang tersenyum, kecewa, lalu meninggalkan

Di suatu malam yang begitu gemetar
Aku mendapat hadiah berupa mimpi yang menakutkan
Aku dilemparkan dari lembah ke lembah
Dari kota ke kota
Dari vagina ke vagina

Aku tersiksa
Aku mati
Aku bangkit
Aku hidup

Aku gila

Malam pun menguap ke atas langit
Cakrawala pun merekah seperti bunga-bunga matahari
Sementara aku masih gila

Aku bertanya kepada pertanyaanku
Gilakah aku karena mencintaimu? Muhammadku.


Bukit bintang. 06 10.17



TAI
Kepada dedaunan yang diam di ujung reranting
Kepada rembulan yang mengambang di atas sungai

Aku sedang mencari telinga. Dengarkan!
Biarkan malam ini, kedua pupilku menadah air mata dari langit

Tak ada lagi suara-suara bising di sekitar nada dering
Tak ada lagi kebisuan yang harus ditutup-tutupi
Tak ada lagi

Sebab itu pejamkanlah matamu. Berikan kesempatan kepada anganmu untuk belajar tentang arti suatu kebusukan yang merampas segala rasa sakitmu

Sebab itu
Pergilah menuju kamar mandi
Berlarilah menuju kamar mandi
Datanglah menuju mkamar mandi
Tenangkanlah dirimu
Keluarkanlah rasa sakitmu

Breeet...buuuyssss!

Tai.

Malam. 21.10.17


MEMBAYANGKAN TUBUHMU

Biarkan aku berpikir dulu
Mengapa tubuhku tidak pernah selesai halusinasi
Mimpi, imajinasi, ilusi, masturbasi dan onani

Tubuhku ini ialah sisa-sisa nanah pada luka
Ialah sisa kata-kata pada catatan kaki
Ialah sisa-sisa kotoran pada ujung kaki

Aku ini apalah entahlah
Aku ini hanyalah daging yang terperangkap dalam rangka

Bayangkan saja.
Bilamana khotbah
Bilamana ceramah
Bilamana petuah
Tidak sanggup lagi menerjemahkan kata kepada makna
Tidak sanggup lagi menangkap pikiran dalam kepala
Dan tidak sanggup lagi membaca tanda-tanda kemanusiaan

Tak ada yang memahami tubuhku selain dari pada tubuhku sendiri
Tubuh yang berhalusinasi
Tubuh yang berimajinasi
Tubuh yang bermimpi
Tubuh yang masturbasi dan onani

Bayangkan saja
Bilamana tubuhku adalah tubuhmu
Dan bilamana tubuhmu adalah tubuhku
Kita sama-sama bersetubuh atas nama cinta dan kesetaraan

Kau dan aku
Menjadi satu dalam tubuh yang sama
Dalam kelamin yang sama
Dalam keimanan yang sama
Yaitu beriman kepada kebebasan, persaudaraan,
dan cinta kasih



Parangritis. 28.1017



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

anwar photo 1_zpsluuuzr7y.png  photo 4_zpslz4lcvhl.png  photo 5_zpsdg2pys8h.png  photo 10_zpsypsudbcm.png  photo 6_zpsewjebclw.png  photo 11_zpswfyhpyxi.png  photo 3_zpskjh4vsz8.png

recent posts

Flickr