pinterest.com
KENCING
Hari ini aku makan tiga kali
Hari ini aku minum dua kali
Hari ini aku kencing cuma sekali
Aku senang
Aku puas
KENCING
Hari ini aku makan tiga kali
Hari ini aku minum dua kali
Hari ini aku kencing cuma sekali
Aku senang
Aku puas
Kencingku meroket, melesat menembus batas
Begitu selesai kencing, aku pura-pura pingsan
Aku lupa diri
Aku pura-pura lupa kepada diri
Ternyata, aku lebih pesing dari pada kencing
Aku kepingin kencing
Aku akan kencing
Aku kencing lagi
Aku kencing di mana-mana
Aku kencing di alun-alun kota
Di ruang pengadilan, di gedung depe-R, dan gedung-gedung pencitraan
Aku kencing
Aku kencing
Aku kencing sebelum kencing itu dilarang
Sebelum kencing itu dianggap subvertif
Sebelum kencing itu dianggap penista agama
Sebelum kencing itu difatwa dan dijebloskan penjara
Aku kencing di dalam penjara
Pagi. 15.11.17
CINTA YANG TELAH KIAMAT
Ingat-ingatlah aku
Ingatlah aku
Kheyoook!!!
Sebelum kasihku menjadi ludah
Menjadi liur
Menjadi tidur
Tidur
Tidur
Tidur
Mati
Kenang-kenanglah aku
Kenanglah aku
Sebelum cintaku menjadi lacur
Menjadi riuh
Menjadi dengkur
Menjadi guntur
Menjadi peluru
Menjadi tembak
Dor!
Door!!
Dooor!!!
Zs;8#7®dhdiqwig
RItemsdbiadabjbdβ¥™¥µ
MLfasfqsFuckahvsksatembaaakdudoorrrrr!
Cintaku telah kiamat
Kiamat
Kiamat
Kiamat
Tamat
Aku berkata kasih
Kau pelintir rusuh
Aku berkata cinta
Kau pelintir penista
Aku berkata lapar
Kau sebut aku makar
Untukmu.
Tak ada lagi dongeng sebelum tidur
Tak ada lagi lamunan pangeran dan sinderella
Tak ada lagi kisah seribu satu malam di negeri peluru
Tak ada lagi lilin sunyi di sudut-sudut kamar
Tak ada lagi
Di hatiku. Kamu sudah kiamat
Khyeoook!! Khoook!!!
Aku meludah
Aku meludah
Aku meludah
Aku turun ke jalan-jalan
Aku naik ke gunung-gunung
Meludah
Meludah
Meludah
Kheyooooook!
Ludahku menjadi hujan
Menjadi banjir
Menjadi macet
Menjadi ribut
Kheyoook!
Ayo meludah
Mari meludah
Malam, 17.11.17
KOSONG
Yang telah pergi
Yang telah datang
Yang telah pergi
Yang telah datang
Menghilang!
Jangan pergi
Jangan pergi
Tunggu aku
Tunggulah aku!
Aku masih di wese
Aku masih cebokan
Aku masih mandi
Aku telanjang
Yang telah pergi
Jangan kembali
Yang telah datang
Jangan menghilang
Mari ke sini. Mendekatlah!
Perhatikan!
Aku sedang memanen-memupuk bulu kemaluan
Suburlah buluku tersayang
Suburlah negeriku tercinta, terkasih, terlaknat, terkutuk, terkorup, tersapi, terbabi, terdakwa, terdewa, tertawa, tertawa, tertawa.. hahaha...hahaha..haha....
Diam!
Pergi kau!
Pergi!
Jangan pergi!
Eh, pergi saja
Menghilang
Menghilang
Menghilang
Kosong
15.11.17
KETIKA MALAM MENGUAP
Malam pun jatuh
Kenangan tiba-tiba datang secepat cahaya
Menggelinding dari cinta ke cinta
Dari rupa ke rupa
Dari kelamin ke kelamin
Suatu keanehan bagiku untuk hidup dalam bayang-bayang ingin tahu
Bayang-bayang yang membuat hatiku dingin seperti sisa-sisa hujan di atas ranjang mereka.
Mereka yang telah datang, pergi lalu menghilang
Mereka yang tersenyum, kecewa, lalu meninggalkan
Di suatu malam yang begitu gemetar
Aku mendapat hadiah berupa mimpi yang menakutkan
Aku dilemparkan dari lembah ke lembah
Dari kota ke kota
Dari vagina ke vagina
Aku tersiksa
Aku mati
Aku bangkit
Aku hidup
Aku gila
Malam pun menguap ke atas langit
Cakrawala pun merekah seperti bunga-bunga matahari
Sementara aku masih gila
Aku bertanya kepada pertanyaanku
Gilakah aku karena mencintaimu? Muhammadku.
Bukit bintang. 06 10.17
TAI
Kepada dedaunan yang diam di ujung reranting
Kepada rembulan yang mengambang di atas sungai
Aku sedang mencari telinga. Dengarkan!
Biarkan malam ini, kedua pupilku menadah air mata dari langit
Tak ada lagi suara-suara bising di sekitar nada dering
Tak ada lagi kebisuan yang harus ditutup-tutupi
Tak ada lagi
Sebab itu pejamkanlah matamu. Berikan kesempatan kepada anganmu untuk belajar tentang arti suatu kebusukan yang merampas segala rasa sakitmu
Sebab itu
Pergilah menuju kamar mandi
Berlarilah menuju kamar mandi
Datanglah menuju mkamar mandi
Tenangkanlah dirimu
Keluarkanlah rasa sakitmu
Breeet...buuuyssss!
Tai.
Malam. 21.10.17
MEMBAYANGKAN TUBUHMU
Biarkan aku berpikir dulu
Mengapa tubuhku tidak pernah selesai halusinasi
Mimpi, imajinasi, ilusi, masturbasi dan onani
Tubuhku ini ialah sisa-sisa nanah pada luka
Ialah sisa kata-kata pada catatan kaki
Ialah sisa-sisa kotoran pada ujung kaki
Aku ini apalah entahlah
Aku ini hanyalah daging yang terperangkap dalam rangka
Bayangkan saja.
Bilamana khotbah
Bilamana ceramah
Bilamana petuah
Tidak sanggup lagi menerjemahkan kata kepada makna
Tidak sanggup lagi menangkap pikiran dalam kepala
Dan tidak sanggup lagi membaca tanda-tanda kemanusiaan
Tak ada yang memahami tubuhku selain dari pada tubuhku sendiri
Tubuh yang berhalusinasi
Tubuh yang berimajinasi
Tubuh yang bermimpi
Tubuh yang masturbasi dan onani
Bayangkan saja
Bilamana tubuhku adalah tubuhmu
Dan bilamana tubuhmu adalah tubuhku
Kita sama-sama bersetubuh atas nama cinta dan kesetaraan
Kau dan aku
Menjadi satu dalam tubuh yang sama
Dalam kelamin yang sama
Dalam keimanan yang sama
Yaitu beriman kepada kebebasan, persaudaraan,
dan cinta kasih
Parangritis. 28.1017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar